Jumat, 06 Maret 2015

Jangan suka panjang angan-angan



QS 4. An Nisaa':120

"Syaitan itu memberikan janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka, padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka."

Dalam suatu hadits, bersabda Nabi saw. : “Sesuatu yang paling mengkhawatirkan dan aku khawatir atas kamu adalah dua hal : Panjang angan-angan dan mengikuti hawa nafsu. Dan sesungguhnya panjang angan-angan membuat lupa kepada akhirat, sedang mengikuti hawa nafsu akan menghalangi dari kebenaran”.
Benarkah mimpi masa kini adalah kenyataan hari esok? Jika Anda orang optimis, Anda akan mengetujuinya. Tapi mungkin saja Anda masih berpikir, kemudian otak berputar mencari bantahan terhadap ungkapan ini. Bahkan Anda yang membantah bahwa kita tidak boleh sok tahu dengan masa depan, karena itu adalah urusan Allah.

Panjang angan-angan adalah mengandalkan masa depan. Mengandalkan masa depan jelas tidak boleh, sebab hidup kita akan tergantung oleh sesuatu yang belum jelas.


Nabi Adam as memberi wasiat kepada anaknya Syits as dengan lima hal dan memerintahkannya untuk memberi wasiat dengan lima itu kepada anak-anaknya lagi sepeninggalnya. Yaitu :

Translate