Jumat, 16 Agustus 2013

Bahaya gas freon bagi kesehatan




Tahukah anda apa itu freon ? freon adalah salah satu zat yang berfungsi /digunakan sebagai pendingin udara misalnya seperti ac ruangan / mobil dan juga kulkas.
jadi begini. Kmarin ane ngelihat tabung freon d kantor gan, "punya teknisi AC". Krna org awam, he langsung aje ane dekatin tuh tabung, biasalah, PDKT :D.. sempat sih d buka tabungny dan gas nya pada keluar.. trnyata tak sebau' kentut ane
hehehe.. walaupun kentutku bisa mencemarkan udara sekitar namun efek samping yang d timbulkan tak seburuk gas freon lo.. nah oleh karena itu kali ini sya mau ngebahas mengenai "bahaya gas freon bagi kesehatan". namun brhubung bukan ahli nya ane mmbhas kulit-kulitnya saja.



Refrigerant atau yang sering kita sebut Freon adalah cairan yang menyerap panas pada suhu rendah dan menolak panas pada suhu yang lebih tinggi. Dalam industri HVAC refrigerant diberi nama dagang dikenal sebagai " nama R". Contoh nama-nama ini adalah R22, R134a, dan R502. Nama-nama ini membantu untuk menggambarkan berbagai jenis refrigerant. Refrigerant memiliki berbagai susunan kimia dengan sifat-sifat yang berbeda. 

Ada tiga susunan utama refrigeran yang digunakan pada saat ini yaitu :

1. Refrigerant fluorocarbon terhidrogenasi (HFC), yang terdiri dari hidrogen, fluorin, dan karbon.
Karena mereka tidak menggunakan atom klor (yang digunakan dalam sebagian besar refrigerant) mereka dikenal sebagai salah satu yang paling merusak lapisan ozon kita.
2. Terhidrogenasi klorofluorokarbon refrigeran (HCFC), yang terdiri dari hidrogen, klorin, fluorin, dan karbon. Refrigeran ini mengandung jumlah minimal klorin, yg tidak merusak lingkungan karena berbeda dari refrigeran lain.
3. Refrigerant chlorofluorocarbon (CFC), yang mengandung klorin, fluorin dan karbon.
Refrigerant ini membawa jumlah kaporit yang tinggi sehingga dikenal sebagai refrigerant yang paling berbahaya untuk merusak lapisan ozon.


 "Freon AC bisa jadi sangat mematikan," kata teknisi AC Lynn Morric dari Morris Mechanical pada WCNC di Charlotte, NC. Efek pertama akibat keracunan klorofluorokarbon, menurut UMMC. Gejala2 nya adalah pembengkakan tenggorokan, kehilangan penglihatan, sulit bernapas, membakar mata, hidung dan lidah, luka bakar pada kerongkongan, muntah darah, nyeri perut yang parah, darah dalam tinja, irama jantung abnormal dan peredaran darah.

Senin, 12 Agustus 2013

Tafsir Surat Al-Fatihah



Bismillahirramahnirrahim, Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam semoga terlimpah kepada baginda Rasulillah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, keluarga dan para sahabatnya. Sebelumnya atas diri penulis mengucapkan mohon maaf  sebesar besarnya apabila ditemukan kesalahan-kesalahan yang penulis perbuat dalam artikel ini di karenakan terbatasnya ilmu yang ada pada penulis. Dan apa bila benar itu semata-mata anugrah Allah SWT saja.

Surat al-Fatihah merupakan surat yang paling agung dalam al-Quran. Untaian kalimatnya ringkas, namun kandungan maknanya begitu luas. Seorang muslim yang taat membacanya setiap hari minimal tujuh belas kali di shalatnya. Tapi yang menjadi pertanyaan, sudahkah pembaca memahami mutiara indah yang dikandungnya, sehingga kita bisa menggapai kekhusyu’an shalat?

Surah Al-Fatihah diturunkan di Mekah (makkiyyah) dan terdiri dari 7 ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an. Surah ini disebut Al-Fatihah (Pembukaan), juga dinamakan Ummul Qur'an (induk Al-Quran) atau Ummul Kitab (induk Al-Kitab) karena dia merupakan induk dari semua isi Al-Quran. 

Penjelasan Kandungan Surat

Makna Ayat Pertama

الْحَمْدُ للّهِ رَبِّ الْعَالَمِ

Artinya: “Segala puji bagi Allah Rabb seru sekalian alam.”
Makna Alhamdu adalah pujian kepada Allah karena sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Dan juga karena perbuatan-perbuatanNya yang tidak pernah lepas dari sifat memberikan karunia atau menegakkan keadilan. Perbuatan Allah senantiasa mengandung hikmah yang sempurna. Pujian yang diberikan oleh seorang hamba akan semakin bertambah sempurna apabila diiringi dengan rasa cinta dan ketundukkan dalam dirinya kepada Allah. Karena pujian semata yang tidak disertai dengan rasa cinta dan ketundukkan bukanlah pujian yang sempurna.

Makna dari kata Rabb adalah Murabbi (yang mentarbiyah; pembimbing dan pemelihara). Allahlah Zat yang memelihara seluruh alam dengan berbagai macam bentuk tarbiyah. Allahlah yang menciptakan mereka, memberikan rezeki kepada mereka, memberikan nikmat kepada mereka, baik nikmat lahir maupun batin. Inilah bentuk tarbiyah umum yang meliputi seluruh makhluk, yang baik maupun yang jahat. Adapun tarbiyah yang khusus hanya diberikan Allah kepada para Nabi dan pengikut-pengikut mereka. Di samping tarbiyah yang umum itu Allah juga memberikan kepada mereka tarbiyah yang khusus yaitu dengan membimbing keimanan mereka dan menyempurnakannya. Selain itu, Allah juga menolong mereka dengan menyingkirkan segala macam penghalang dan rintangan yang akan menjauhkan mereka dari kebaikan dan kebahagiaan mereka yang abadi. Allah memberikan kepada mereka berbagai kemudahan dan menjaga mereka dari hal-hal yang dibenci oleh syariat.

Dari sini kita mengetahui betapa besar kebutuhan alam semesta ini kepada Rabbul ‘alamiin karena hanya Dialah yang menguasai itu semua. Allah satu-satunya pengatur, pemberi hidayah dan Allah lah Yang Maha kaya. Oleh sebab itu semua makhluk yang ada di langit dan di bumi ini meminta kepada-Nya. Mereka semua meminta kepada-Nya, baik dengan ucapan lisannya maupun dengan ekspresi dirinya. Kepada-Nya lah mereka mengadu dan meminta tolong di saat-saat genting yang mereka alami (lihat Taisir Lathiifil Mannaan, hal. 20).

Makna Ayat Kedua

الرَّحْمـنِ الرَّحِيمِ

Artinya: “Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”
Ar-Rahman dan Ar-Rahiim adalah nama Allah. Sebagaimana diyakini oleh Ahlusunnah wal Jama’ah bahwa Allah memiliki nama-nama yang terindah. Allah ta’ala berfirman,
“Milik Allah nama-nama yang terindah, maka berdo’alah kepada Allah dengan menyebutnya.” (QS. Al A’raaf: 180) Setiap nama Allah mengandung sifat. Oleh sebab itu beriman kepada nama-nama dan sifat-sifat Allah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari keimanan kepada Allah. Dalam mengimani nama-nama dan sifat-sifat Allah ini kaum muslimin terbagi menjadi 3 golongan yaitu: (1) Musyabbihah, (2) Mu’aththilah dan (3) Ahlusunnah wal Jama’ah.

Musyabbihah adalah orang-orang yang menyerupakan sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk. Mereka terlalu mengedepankan sisi penetapan nama dan sifat dan mengabaikan sisi penafian keserupaan sehingga terjerumus dalam tasybih (peyerupaan). Adapun Mu’aththilah adalah orang-orang yang menolak nama atau sifat-sifat Allah. Mereka terlalu mengedepankan sisi penafian sehingga terjerumus dalam ta’thil (penolakan). Ahlusunnah berada di tengah-tengah. Mereka mengimani dalil-dalil yang menetapkan nama dan sifat sekaligus mengimani dalil-dalil yang menafikan keserupaan. Sehingga mereka selamat dari tindakan tasybih maupun ta’thil. Oleh sebab itu mereka menyucikan Allah tanpa menolak nama maupun sifat. Mereka menetapkan nama dan sifat tapi tanpa menyerupakannya dengan makhluk. Inilah akidah yang dipegang oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan para sahabatnya serta para imam dan pengikut mereka yang setia hingga hari ini. Inilah aqidah yang tersimpan dalam ayat yang mulia yang artinya, “Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy Syuura: 11) (silakan baca Al ‘Aqidah Al Wasithiyah karya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah dan juga ‘Aqidah Ahlis Sunnah wal Jama’ah karya Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahumallahu ta’ala).

Allah Maha Mendengar dan juga Maha Melihat. Akan tetapi pendengaran dan penglihatan Allah tidak sama dengan pendengaran dan penglihatan makhluk. Meskipun namanya sama akan tetapi hakikatnya berbeda. Karena Allah adalah Zat Yang Maha Sempurna sedangkan makhluk adalah sosok yang penuh dengan kekurangan. Sebagaimana sifat makhluk itu terbatas dan penuh kekurangan karena disandarkan kepada diri makhluk yang diliputi sifat kekurangan. Maka demikian pula sifat Allah itu sempurna karena disandarkan kepada sosok yang sempurna. Sehingga orang yang tidak mau mengimani kandungan hakiki nama-nama dan sifat-sifat Allah sebenarnya telah berani melecehkan dan berbuat lancang kepada Allah. Mereka tidak mengagungkan Allah dengan sebagaimana semestinya. Lalu adakah tindakan jahat yang lebih tercela daripada tindakan menolak kandungan nama dan sifat Allah ataupun menyerupakannya dengan makhluk? Di dalam ayat ini Allah menamai diri-Nya dengan Ar-Rahman dan Ar-Rahiim. Di dalamnya terkandung sifat Rahmah (kasih sayang). Akan tetapi kasih sayang Allah tidak serupa persis dengan kasih sayang makhluk.


Makna Ayat Ketiga

مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ

Artinya: “Yang Menguasai pada hari pembalasan.”
Maalik adalah zat yang memiliki kekuasaan atau penguasa. Penguasa itu berhak untuk memerintah dan melarang orang-orang yang berada di bawah kekuasaannya. Dia juga yang berhak untuk mengganjar pahala dan menjatuhkan hukuman kepada mereka. Dialah yang berkuasa untuk mengatur segala sesuatu yang berada di bawah kekuasaannya menurut kehendaknya sendiri. Bagian awal ayat ini boleh dibaca Maalik (dengan memanjangkan mim) atau Malik (dengan memendekkan mim). Maalik maknanya penguasa atau pemilik. Sedangkan Malik maknanya raja.

Yaumid diin adalah hari kiamat. Disebut sebagai hari pembalasan karena pada saat itu seluruh umat manusia akan menerima balasan amal baik maupun buruk yang mereka kerjakan sewaktu di dunia. Pada hari itulah tampak dengan sangat jelas bagi manusia kemahakuasaan Allah terhadap seluruh makhluk-Nya. Pada saat itu akan tampak sekali kesempurnaan dari sifat adil dan hikmah yang dimiliki Allah. Pada saat itu seluruh raja dan penguasa yang dahulunya berkuasa di alam dunia sudah turun dari jabatannya. Hanya tinggal Allah sajalah yang berkuasa. Pada saat itu semuanya setara, baik rakyat maupun rajanya, budak maupun orang merdeka. Mereka semua tunduk di bawah kemuliaan dan kebesaran-Nya. Mereka semua menantikan pembalasan yang akan diberikan oleh-Nya. Mereka sangat mengharapkan pahala kebaikan dari-Nya. Dan mereka sungguh sangat khawatir terhadap siksa dan hukuman yang akan dijatuhkan oleh-Nya. Oleh karena itu di dalam ayat ini hari pembalasan itu disebutkan secara khusus. Allah adalah penguasa hari pembalasan. Meskipun sebenarnya Allah jugalah penguasa atas seluruh hari yang ada. Allah tidak hanya berkuasa atas hari kiamat atau hari pembalasan saja (lihat Taisir Karimir Rahman, hal. 39).

Makna Ayat Keempat

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Artinya: “Hanya kepada-Mu lah Kami beribadah dan hanya kepada-Mu lah Kami meminta pertolongan.”
Maknanya: “Kami hanya menujukan ibadah dan isti’anah (permintaan tolong) kepada-Mu.” Di dalam ayat ini objek kalimat yaitu Iyyaaka diletakkan di depan. Padahal asalnya adalah na’buduka yang artinya Kami menyembah-Mu. Dengan mendahulukan objek kalimat yang seharusnya di belakang menunjukkan adanya pembatasan dan pengkhususan. Artinya ibadah hanya boleh ditujukan kepada Allah. Tidak boleh menujukan ibadah kepada selain-Nya. Sehingga makna dari ayat ini adalah, ‘Kami menyembah-Mu dan kami tidak menyembah selain-Mu. Kami meminta tolong kepada-Mu dan kami tidak meminta tolong kepada selain-Mu.

Ibadah adalah segala sesuatu yang dicintai dan diridhai oleh Allah. Ibadah bisa berupa perkataan maupun perbuatan. Ibadah itu ada yang tampak dan ada juga yang tersembunyi. Kecintaan dan ridha Allah terhadap sesuatu bisa dilihat dari perintah dan larangan-Nya. Apabila Allah memerintahkan sesuatu maka sesuatu itu dicintai dan diridai-Nya. Dan sebaliknya, apabila Allah melarang sesuatu maka itu berarti Allah tidak cinta dan tidak ridha kepadanya. Dengan demikian ibadah itu luas cakupannya. Di antara bentuk ibadah adalah do’a, berkurban, bersedekah, meminta pertolongan atau perlindungan, dan lain sebagainya. Dari pengertian ini maka isti’anah atau meminta pertolongan juga termasuk cakupan dari istilah ibadah. Lalu apakah alasan atau hikmah di balik penyebutan kata isti’anah sesudah disebutkannya kata ibadah di dalam ayat ini? Syaikh Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahulah berkata, “Didahulukannya ibadah sebelum isti’anah ini termasuk metode penyebutan sesuatu yang lebih umum sebelum sesuatu yang lebih khusus.

 Dan juga dalam rangka lebih mengutamakan hak Allah ta’ala di atas hak hamba-Nya….”
Beliau pun berkata, “Mewujudkan ibadah dan isti’anah kepada Allah dengan benar itu merupakan sarana yang akan mengantarkan menuju kebahagiaan yang abadi. Dia adalah sarana menuju keselamatan dari segala bentuk kejelekan. Sehingga tidak ada jalan menuju keselamatan kecuali dengan perantara kedua hal ini. Dan ibadah hanya dianggap benar apabila bersumber dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan ditujukan hanya untuk mengharapkan wajah Allah (ikhlas). Dengan dua perkara inilah sesuatu bisa dinamakan ibadah. Sedangkan penyebutan kata isti’anah setelah kata ibadah padahal isti’anah itu juga bagian dari ibadah maka sebabnya adalah karena hamba begitu membutuhkan pertolongan dari Allah ta’ala di dalam melaksanakan seluruh ibadahnya. Seandainya dia tidak mendapatkan pertolongan dari Allah maka keinginannya untuk melakukan perkara-perkara yang diperintahkan dan menjauhi hal-hal yang dilarang itu tentu tidak akan bisa tercapai.” (Taisir Karimir Rahman, hal. 39).

Makna Ayat Kelima

اهدِنَــــا الصِّرَاطَ المُستَقِيمَ

Artinya: “Tunjukilah Kami jalan yang lurus.”
Maknanya: “Tunjukilah, bimbinglah dan berikanlah taufik kepada kami untuk meniti shirathal mustaqiim yaitu jalan yang lurus.” Jalan lurus itu adalah jalan yang terang dan jelas serta mengantarkan orang yang berjalan di atasnya untuk sampai kepada Allah dan berhasil menggapai surga-Nya. Hakikat jalan lurus (shirathal mustaqiim) adalah memahami kebenaran dan mengamalkannya. Oleh karena itu ya Allah, tunjukilah kami menuju jalan tersebut dan ketika kami berjalan di atasnya. Yang dimaksud dengan hidayah menuju jalan lurus yaitu hidayah supaya bisa memeluk erat-erat agama Islam dan meninggalkan seluruh agama yang lainnya. Adapun hidayah di atas jalan lurus ialah hidayah untuk bisa memahami dan mengamalkan rincian-rincian ajaran Islam. Dengan begitu do’a ini merupakan salah satu do’a yang paling lengkap dan merangkum berbagai macam kebaikan dan manfaat bagi diri seorang hamba. Oleh sebab itulah setiap insan wajib memanjatkan do’a ini di dalam setiap rakaat shalat yang dilakukannya. Tidak lain dan tidak bukan karena memang hamba begitu membutuhkan do’a ini (lihat Taisir Karimir Rahman, hal. 39).


Makna Ayat Keenam

صِرَاطَ الَّذِينَ أَنعَمتَ عَلَيهِمْ

Artinya: “Yaitu jalannya orang-orang yang Engkau berikan nikmat atas mereka.”
Siapakah orang-orang yang diberi nikmat oleh Allah? Di dalam ayat yang lain disebutkan bahwa mereka ini adalah para Nabi, orang-orang yang shiddiq/jujur dan benar, para pejuang Islam yang mati syahid dan orang-orang salih. Termasuk di dalam cakupan ungkapan ‘orang yang diberi nikmat’ ialah setiap orang yang diberi anugerah keimanan kepada Allah ta’ala, mengenal-Nya dengan baik, mengetahui apa saja yang dicintai-Nya, mengerti apa saja yang dimurkai-Nya, selain itu dia juga mendapatkan taufik untuk melakukan hal-hal yang dicintai tersebut dan meninggalkan hal-hal yang membuat Allah murka. Jalan inilah yang akan mengantarkan hamba menggapai keridhaan Allah ta’ala. Inilah jalan Islam. Islam yang ditegakkan di atas landasan iman, ilmu, amal dan disertai dengan menjauhi perbuatan-perbuatan syirik dan kemaksiatan. Sehingga dengan ayat ini kita kembali tersadar bahwa Islam yang kita peluk selama ini merupakan anugerah nikmat dari Allah ta’ala. Dan untuk bisa menjalani Islam dengan baik maka kita pun sangat membutuhkan sosok teladan yang bisa dijadikan panutan (lihat Aisarut Tafaasir, hal. 12).

Makna Ayat Ketujuh

غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ

Artinya: “Bukan jalannya orang-orang yang dimurkai dan bukan pula jalan orang-orang yang tersesat.”
Orang yang dimurkai adalah orang yang sudah mengetahui kebenaran akan tetapi tidak mau mengamalkannya. Contohnya adalah kaum Yahudi dan semacamnya. Sedangkan orang yang tersesat adalah orang yang tidak mengamalkan kebenaran gara-gara kebodohan dan kesesatan mereka. Contohnya adalah orang-orang Nasrani dan semacamnya. Sehingga di dalam ayat ini tersimpan motivasi dan dorongan kepada kita supaya menempuh jalan kaum yang shalih. Ayat ini juga memperingatkan kepada kita untuk menjauhi jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang sesat dan menyimpang (lihat Aisarut Tafaasir, hal. 13 dan Taisir Karimir Rahman hal. 39).


Kesimpulan Isi Surat
Surat yang demikian ringkas ini sesungguhnya telah merangkum berbagai pelajaran yang tidak terangkum secara terpadu di dalam surat-surat yang lain di dalam Al Quran. Surat ini mengandung intisari ketiga macam tauhid. Di dalam penggalan ayat Rabbil ‘alamiin terkandung makna tauhid rububiyah. Tauhid rububiyah adalah mengesakan Allah dalam hal perbuatan-perbuatanNya seperti mencipta, memberi rezeki dan lain sebagainya. Di dalam kata Allah dan Iyyaaka na’budu terkandung makna tauhid uluhiyah. Tauhid uluhiyah adalah mengesakan Allah dalam bentuk beribadah hanya kepada-Nya. Demikian juga di dalam penggalan ayat Alhamdu terkandung makna tauhid asma’ wa sifat. Tauhid asma’ wa sifat adalah mengesakan Allah dalam hal nama-nama dan sifat-sifatNya. Allah telah menetapkan sifat-sifat kesempurnaan bagi diri-Nya sendiri. Demikian pula Rasul shallallahu’alaihi wa sallam. Maka kewajiban kita adalah mengikuti Allah dan Rasul-Nya dalam menetapkan sifat-sifat kesempurnaan itu benar-benar dimiliki oleh Allah. Kita mengimani ayat ataupun hadits yang berbicara tentang nama dan sifat Allah sebagaimana adanya, tanpa menolak maknanya ataupun menyerupakannya dengan sifat makhluk.
Selain itu surat ini juga mencakup intisari masalah kenabian yaitu tersirat dari ayat Ihdinash shirathal mustaqiim. Sebab jalan yang lurus tidak akan bisa ditempuh oleh hamba apabila tidak ada bimbingan wahyu yang dibawa oleh Rasul. Surat ini juga menetapkan bahwasanya amal-amal hamba itu pasti ada balasannya. Hal ini tampak dari ayat Maaliki yaumid diin. Karena pada hari kiamat nanti amal hamba akan dibalas. Dari ayat ini juga bisa ditarik kesimpulan bahwa balasan yang diberikan itu berdasarkan prinsip keadilan, karena makna kata diin adalah balasan dengan adil. Bahkan di balik untaian ayat ini terkandung penetapan takdir. Hamba berbuat di bawah naungan takdir, bukan terjadi secara merdeka di luar takdir Allah ta’ala sebagaimana yang diyakini oleh kaum Qadariyah (penentang takdir). Dan menetapkan bahwasanya hamba memang benar-benar pelaku atas perbuatan-perbuatanNya. Hamba tidaklah dipaksa sebagaimana keyakinan kaum Jabriyah. Bahkan di dalam ayat Ihdinash shirathal mustaqiim itu terdapat intisari bantahan kepada seluruh ahli bid’ah dan penganut ajaran sesat. Karena pada hakikatnya semua pelaku kebid’ahan maupun penganut ajaran sesat itu pasti menyimpang dari jalan yang lurus; yaitu memahami kebenaran dan mengamalkannya. Surat ini juga mengandung makna keharusan untuk mengikhlaskan ketaatan dalam beragama demi Allah ta’ala semata. Ibadah maupun isti’anah, semuanya harus lillaahi ta’aala. Kandungan ini tersimpan di dalam ayat Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin (disadur dari Taisir Karimir Rahman, hal. 40).


Daftar pustaka


  1.  'Tafsir Surat Al-Fatihah — Muslim.Or.Id'
  2. http://www.aura-ilmu.com


Minggu, 11 Agustus 2013

Mencintaimu dalam Diam





Bila belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam...
karena diammu adalah salah satu bukti cintamu padanya...

kau ingin memuliakan dia, dengan tidak mengajaknya menjalin hubungan yang terlarang,
kau tak mau merusak kesucian dan penjagaan hatinya...
karena diammu memuliakan kesucian diri dan hatimu...
menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu...

karena diammu bukti kesetiaanmu padanya...
karena mungkin saja orang yang kau cintai, adalah juga orang yang telah Allah Subhanahu Wata'ala benar-benar pilihkan untukmu...
Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali Radhiyallahu 'anhum ?
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan...

tapi pada akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah...
Karena dalam diammu tersimpan kekuatan...

kekuatan harapan,kekuatan impian,,hingga mungkin saja Allah akan membuat harapan dan impian itu menjadi nyata...
dan cintamu yang diam itu dapat berbicara dalam kehidupan nyata...

bukankah Allah tak akan pernah memutuskan harapan hamba yang berharap dan berdo'a pada-Nya ?
Dan jika memang 'cinta dalam diammu' itu tak memiliki kesempatan untuk berbicara di dunia nyata, biarkan ia tetap diam...

Iyaa... biarkan... karena Allah Ta'alaa masih punya rencana dan 'hadiah' lain untukmu...
jika dia memang bukan milikmu, melalui waktu akan menghapus 'cinta dalam diammu' itu dengan memberi rasa yang lebih indah, dan orang yang tepat oleh Allah Subhanahu Wata'ala biarkan 'cinta dalam diammu' itu menjadi memori tersendiri...
dan sudut hatimu menjadi rahasia antara kau dengan Sang Pemilik hatimu...

Allah Subhanahu Wata'ala Tata hatimu...
Sudahkah aku pantas untuk dia ? Benar-benar pantas...???
Biarkanlah jiwamu terbang bebas menjalani semua niatmu, yang terpenting, kita perlu berbaik sangka selalu pada Allah Ta'alaa...

Pasangan kita, adalah cerminan sosok yang hampir mirip dengan kita...
Cintamu pada orang yang kau cintai dan sayangi, titipkanlah...
Titipkanlah pada Allah Ta'alaa...

Sebab hanya Allah Ta'alaa yang Maha Menjaga...
dikala kau dan dia saling berjauhan...
dikala kau dan dia saling memendam rindu, ingin bertemu...
Allah menjaga dengan menenangkan hatimu melalui dzikir dan tadabbur...
Cintamu pada orang yang sungguh-sungguh kau sayangi, adalah milik-Nya...

Sabtu, 10 Agustus 2013

Hikmah Ngjomblo

Langsung saja kita bahas hikmah-hikmah orang jomblo, mungkin pada nanya jomblo kog ada hikmahnya y? kebanyakan para jomblo kan menderita, Bahkan juga ada jomblo yang sampai mau bunuh diri , dengan minum air putih sama adem sari, gara-gara kesendiriannya (itu bodoh sekali)! (hehehe)

Okey langsung saja kita ke hikmah-hikmah orang jomblo :

  1. Jomblo, mengajari para jomblo untuk bersikap sabar ! ya Sabar, karena kalau seorang jomblo tidak memiliki rasa sabar maka akan melambaikan tangan, karena gak kuat atas penderitaan yang jomblo dapatkan. kebanyakan si jomblo itu menderita, karena kadang di hina, di bilangin gak laku dsb, makanya itu kalau para jomblo gak sabar pasti sudah pada bunuh diri minum adem sari.
  2. Jomblo Melatih kita bersikap Independent, karena jomblo selalu menghadapi semuanya sendiri, tegar, kuat menghadapi masalah, dan juga nggak tergantung sama psngan.Go independent!
  3. Jomblo itu ihklas, nah untuk kita yang kurang bisa bersyukur dan belum bisa ihklas ,aku saranin deh untuk, ngejomblo, biar tau bagaimana rasanya kita bersyukur dan ihklas , karena dengan ngejomblo itu melatih kita bersukur dengan apa yang Allah beri. Dan mengajari kta untuk ihklas menerima kejombloan itu, nah kalau loe udah ngikut saran gue dan udah ngejomblo tapi belum bisa ihklas juga, segera datang ke klinik tongseng, nah kalau sakit berlanjut segera hubungi dokter jiwa.
  4. mengajari kita untuk bekerja keras dan daya juang tinggi, saat jomblo tuh rasanya kita di bawah gunung berapi yang mau meledak. nah saat itulah para jomblo berusaha, bagaimana cara untuk mengatasi kejombloan itu, dengan cara memperbanyak chanel dan kenalan, nah dengan demikian di samping kita punya banyak temen juga bisa enak menjalani kehidupan karena semakin banyak orang yang kita kenal.
  5. Melatih seorang jomblo menjadi setia, why?? karena dengan kedaan jomblo yang pernah di nobatkan pada dirinya , maka seorang jomblo ketika sudah mendapatkan pacar akan setia, alasannya yaitu seorang jomblo ini gak mau menjomblo untuk kesekian kalinnya dan mencoba setia sama pasangannya barunya.
  6. Menjadikan seekor jomblo tekun beribadah, yups, karena seekor jomblo akan lebih giat beribadah dan sering berdo'a kepada tuhan untuk mengakhiri kejombloaanya, atau dengan beribadah dapat mengurangi rasa kesendiriannya.
  7. Mengurangi kemaksiatan, karena fakta membuktikan bahwa orang yang pacaran banyak melakukan maksiat dari pada orang jomblo. namanya juga jomblo, mau maksiat sama siapa coba? haha ntahlah mmng dsrnya lo yg gag kuat iman mblo.. (guru ane gan nmnyany sukarsono... selalu blng nyabun)
  8. Menghemat uang jajan, yaiyalah, gak mikir beliin apa-apa dari untuk pacar ,kan jomblo. ya tinggal mikirin konsumsi sendiri, jadi pengeluaran tak terduga lebih bisa di minimaliasir. ini sangat menguntungkan sekali pada jomblowan - jomblo wati yang kere.. (jomblo itu pngkal kaya krna jauh dri kemaksiatan @prnh dgr dlm al-quran klo maksiat itu mnutup pintu rezki)
jd gmna MBLO ?


Maka dari itu tidak perlu berkecil hati dan pesimis, atau menganggap jomblo itu musibah. Bukankah banyak dari mereka yg memilih dan memutuskan untuk berpacaran, akhirnya putus ditengah jalan? Bukankah banyak diantara mereka yang hamil di luar nikah dan menjadi menjadi aib keluarga dan masyarakat karena ketidakmampuan mengendalikan hawa nafsunya? Bukankah banyak diantara mereka yang berani menentang orang tua hanya demi kepentingan pribadi pacarnya? Dan, bukankah banyak diantara mereka yang menjadi bodoh dan tidak bisa berpikir sehat lantaran hati dan akalnya telah diperbudak oleh pacarnya?
klo suka.. kjar cita2mu dulu.. perbaiki akidahmu.. cukup tahu saling knal dan memndam rasa.. bila udah siap lamar tuh org..  (semoga admin yg nulisnya jga bgtu.. sama2 jomblo gan soalnya) amin...

Sumber : Berbagai sumber Blog Orang

Sejarah Nazi

Asalammualaikum, Berbicara tentang NAZI pasti tidak lepas dari satu orang yang paling berpengaruh di dunia ini,yaitu "Adolf Hitler".

Adolf Hitler dilahirkan di Braunau am Inn, Austria, dekat Jerman pada 20 April 1889. Ayah Adolf Hitler, Alois Hitler, merupakan seorang pegawai kantor beacukai . Setelah ayahnya pensiun, keluarga Hitler pindah ke kota Lambach.Ibunya merupakan keturunan yahudi. Di Kota tersebut terdapat sebuah biara Katolik yang dihiasi ukiran kayu dan batu yang diantaranya terdapat beberapa ukiran swastika, yang kemudian menjadi tempat Adolf muda belajar. Adolf Hitler dapat menyesuaikan dengan baik di sekolah biara tersebut, bahkan konon ia memiliki suara yang lumayan bagus. Sebagai Adolf muda, ia juga memiliki idola, yaitu biarawan yang melayani di sekolah biaranya, bahkan ia pernah serius selama 2 tahun bercita-cita ingin menjadi biarawan. Ketika beranjak dewasa, cita-citanya berubah ingin menjadi seorang seniman. bahkan ia mencoba untuk mengikuti ujian masuk perguruan tinggi seni di Wina, Austria namun gagal, dan bahkan ia pernah menjadi seorang tunawisma di kota ini.
Ketika Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres), resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan gas klorin dari yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu Hitler menjabat sebagai kopralinggris .
Hitler pernah menjadi seorang pegawai penyiasat tentera di Munich dan terlibat dengan penyiasatan tentang aktiviti Parti Pekerja German.Disitu Hitler mula berkecimpung dalam politik secara tidak langsung. Hitler kemudiannya berkecimpung secara langsung dalam politik dan menjadi pengerusi kepada Parti Pekerja German pada bulan Julai 1921. Hitler kemudiannya menukar nama Parti Pekerja German kepada Nationalist Socialist German Workers Party (NSDAP) ataupun parti Nazi. Perlahan-lahan parti Nazi terbentuk dengan logo swastika, membenruk pasukan penguatkuasa yang dikenali sebagai 'storm troopers' dan anti Yahudi. Hitler mengecam secara mutlak Perjanjian Perdamaian Versailles dan mereka yang terlibat dengannya. Pada bulan November 1923, Hitler melancarkan 'putsch' percubaan rampasan kuasa di Munich tetapi gagal. Akibat dari itu, Hitler telah dipenjarakan di penjara Landesburg dan apabila dia keluar, Hitler menjadi lebih arif dalam selok belok politik. Hitler masih mengamalkan taktik kekerasan tetapi pada masa yang sama Hitler menjalin hubungan erat dengan pihak konservatif yang ingin menggunakannya sebagai alat menentang ancaman komunis.
Hitler kemudiannya menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua partai, dan menukar nama parti kepada parti Nazi 'National Socialist German Labour Party'. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat patriotik kepada orang awam.
Hanya pada tahun 1929 parti Nazi memenangi majoriti dalam pengundian bandar Coburg, dan kemudiannya memenangi pengundian daerah Thuringia. Bagaimanapun semenjak 1928, Nazi memenangi daerah demi daerah secara berterusan. Dalam pengundian parlimen Reichstag 1928, parti Nazi memenangi 809,000 undian. Pada tahun 1930, parti Nazi memenangi 6,401,016 undi untuk perwakilan Nazi, sementara tahun 1932 sebanyak 13,732,779. Walaupun tidak mendapat majoriti, ini merupakan bukti keberkesanan pengaruh Hitler. Selain itu, sokongan kepada Hitler disebabkan banyak perkara lain termasuk kemelesetan ekonomi yang tenat akibat pembayaran pampasan perang, penghinaan oleh Perjanjian Perdamaian Versailles, dan keinginan oleh rakyat Jerman untuk mempunyai seorang pemimpin yang dapat membawa mereka mencapai kembali kegemilangan yang lampau.
Ekonomi Jerman yang musnah akibat inflasi 1929 - 1934 dan kadar pengangguran sehingga 7,000,000 menyebabkan seluruh industri berhadapan dengan kegagalan dan menjadi muflis. Sepanjang 1930 dan sehingga 30 Januari 1933, undian parti Nazi meningkat secara berterusan dan Presiden Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Perdana Menteri 'Chancellor'. Hitler menggunakan kedudukannya sebagai Chancellor untuk menghapuskan penentang-penentangnya. Pada malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang "The Night of the Long Knives" Hitler membunuh semua penentangnya dalam parti Nazi. Hitler juga menyalahkan Komunis dan Yahudi atas kelembapan ekonomi dan berjaya meraih sokongan angkatan tentera dengan melaksanakan polisi melengkapkan peralatan senjata Jerman.

Ketika Perang Dunia I meletus, Hitler turut serta pada usia 25 tahun sebagai pengantar pesan dalam pasukan Infantri Resimen Bavaria ke-16, dan ia merupakan salah satu orang yang paling beruntung di medan pertempuran. Pernah suatu kali resimennya bertemu pasukan Inggris dan Belgia di dekat Ieper (bahasa Perancis: Ypres), resimennya kehilangan 2.500 dari 3.000 orang, tewas, luka-luka atau hilang dan Adolf Hitler lolos tanpa luka sedikitpun dan beberapa kali ia berdiri di satu tempat dan kemudian berpindah ke tempat lain yang beberapa detik kemudian tempat dia sebelumnya berdiri kejatuhan bom. Luka pertamanya didapatnya pada tanggal 7 Oktober 1916 tepat 2 tahun setelah ia terjun kedalam perang, akibat pecahan mortir di perang di Kota Somme. Ketika gencatan senjata ditanda tangani pada tanggal 11 November 1918, Hitler sedang dirawat di rumah sakit akibat terkena serangan gas klorin dari inggris yang mengakibatkan buta sementara. Ketika itu Hitler menjabat sebagai kopral.


Hitler juga menggunakan kebolehan berpidatonya untuk menjadi ketua parti, dan menukar nama parti kepada parti Nazi 'National Socialist German Labour Party'. Hitler membentuk dasar anti yahudi, anti demokrasi dan kepercayaan kepada kuasa mutlak. Hitler menjalankan dasar memberi sedikit keistimewaan kepada mereka yang menyokong, mengancam mereka yang menentang dan propaganda bersifat patriotik kepada orang awam.

Hanya pada tahun 1929 parti Nazi memenangi majoriti dalam pengundian bandar Coburg, dan kemudiannya memenangi pengundian daerah Thuringia. Bagaimanapun semenjak 1928, Nazi memenangi daerah demi daerah secara berterusan. Dalam pengundian parlimen Reichstag 1928, parti Nazi memenangi 809,000 undian. Pada tahun 1930, parti Nazi memenangi 6,401,016 undi untuk perwakilan Nazi, sementara tahun 1932 sebanyak 13,732,779. Walaupun tidak mendapat majoriti, ini merupakan bukti keberkesanan pengaruh Hitler. Selain itu, sokongan kepada Hitler disebabkan banyak perkara lain termasuk kemelesetan ekonomi yang tenat akibat pembayaran pampasan perang, penghinaan oleh Perjanjian Perdamaian Versailles, dan keinginan oleh rakyat Jerman untuk mempunyai seorang pemimpin yang dapat membawa mereka mencapai kembali kegemilangan yang lampau.

Ekonomi Jerman yang musnah akibat inflasi 1929 - 1934 dan kadar pengangguran sehingga 7,000,000 menyebabkan seluruh industri berhadapan dengan kegagalan dan menjadi muflis. Sepanjang 1930 dan sehingga 30 Januari 1933, undian parti Nazi meningkat secara berterusan dan Presiden Paul von Hindenburg akhirnya melantik Hitler sebagai Perdana Menteri 'Chancellor'. Hitler menggunakan kedudukannya sebagai Chancellor untuk menghapuskan penentang-penentangnya. Pada malam yang dikenali sebagai Malam Pisau Panjang "The Night of the Long Knives" Hitler membunuh semua penentangnya dalam parti Nazi. Hitler juga menyalahkan Komunis dan Yahudi atas kelembapan ekonomi dan berjaya meraih sokongan angkatan tentera dengan melaksanakan polisi melengkapkan peralatan senjata Jerman.
Di ambil dari berbagai sumber.

Puisi karyawan Paling Rajin

Akulah karyawan paling rajin di dunia,
Berani berkorban nggak nonton Piala Dunia,
Meski hati merana tapi tetap berdedikasi ,
Meski hari sabtu gini aku tetap berdasi ,
Akulah karyawan paling pantes dapet promosi,
Selalu paling depan ngisi daftar absensi ,
Di antara rekan akulah yang paling rajin ,
Temen yang nggak masuk pun aku absenin
Jam 8 kurang udah masuk kantor ,
Tidak lupa membeli koran,
Di koran banyak berita koruptor ,
Kenapa gua nggak kebagian ?
Sekarang hidup bener-bener nggak aman ,
Pake handphone di mobil digedor kapak merah ,
Itulah kenapa aku nggak beli mobil dan handphone ,
Akulah karyawan yang paling setia,
Sedari peletakan batu pertama kantor, aku jadi kulinya,
Sampai kantor punya jaringan komputer, aku jadi net-admin-nya,
Sampai kantor diledakin , aku jadi otaknya... !!

PUISI ANAK AKUNTANSI

Wahai Kekasihku…
Debetlah cintaku di neraca hatimu
Kan ku jurnal setiap transaksi rindumu
Hingga setebal Laporan Keuanganku
Wahai kekasih hatiku…
Jadikan aku manager investasi cintamu
Kan ku hedging kasih dan sayangmu
Di setiap lembaran portofolio hatiku
Bila masa jatuh tempo tlah tiba
Jangan kau retur kenangan indah kita
Biarlah ia bersemayam di Reksadana asmara
Berkelana di antara Aktiva dan Passiva
Wahai mutiara kalbu ku….
Hanya kau lah Master Budget hatiku
Inventory cintaku yang syahdu
General Ledger ku yang tak lekang ditelan waktu
Wahai bidadariku….
Rekonsiliasikanlah hatiku dan hatimu
Seimbangkanlah neraca saldo kita
Yang membalut laporan laba rugi kita
Dan cerahkanlah laporan arus kas kita selamanya
Jika di hari closing nanti, Tidak ada kecocokkan saldo
mungkin cinta kita harus dijurnal balik…

Kamis, 01 Agustus 2013

Kondisi Roh Setelah Mati



Melalui Hadis-hadis Rasulullah SAW. Allah SWT memberikan sedikit gambaran dan penjelasan
Berkaitan dengan ruh ini Allah SWT berfirman:
وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ الرُّوحِ قُلْ الرُّوحُ مِنْ أَمْرِ رَبِّي وَمَا أُوتِيتُمْ مِنْ الْعِلْمِ إِلَّا قَلِيلًا
          “Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah wahai Muhammad, “Roh itu termasuk urusan Tuhanku. Kalian tidak diberikan pengetahuan tentang hal itu kecuali sedikit.”
Jelas sekali arti ayat ini, bahwa Allah SWT hanya memberitahukan ilmu sedikit saja tentang hal-hal yang berkaitan dengan ruh ini. Nah, informasi yang sedikit inilah yang akan kita coba sampaikan kepada pembaca.
Di antara informasi yang telah sampai kepada kita dari baginda Rasulullah SAW berkaitan dengan ruh ini, di antaranya adalah:
1. Ruh orang beriman seperti burung terbang berwarna kehijauan, tinggal di dalam sesuatu yang mirip kubah cahaya yang terbuat dari bahan seperti emas di bawah ‘Arasyi. Nabi SAW bersabda tentang para syuhada yang gugur dalam perang Uhud:
(جعل الله أرواحهم فى أجوافِ طيرٍ خضرٍ تَرِدُ أنهارَ الجنةِ وتأكل ثمارَها وَتَأْوِيْ إلى قناديل من ذهب في ظلال العرش)
“Allah menjadikan ruh mereka dalam bentuk seperti burung berwarna kehijauan. Mereka mendatangi sungai-sungai surga, makan dari buah-buahannya, dan tinggal di dalam kindil (lampu) dari emas di bawah naungan ‘Arasyi.” (Hadis Shahih riwayat Ahmad, Abu Daud dan Hakim).
2. Orang yang telah meninggal dunia mengetahui orang yang menziarahi kuburnya. Nabi SAW bersabda:
(ما من أحد يمربقبر أخيه المؤمن كان يعرفه في الدنيا فيسلم عليه إلا عَرَفَهُ ورد عليه السلام)
“Tidak seorang pun melewati kuburan saudaranya yang mukmin yang dia kenal selama hidup di dunia, lalu orang yang lewat itu mengucapkan salam untuknya, kecuali dia mengetahuinya dan menjawab salamnya itu.” (Hadis Shahih riwayat Ibnu Abdul Bar dari Ibnu Abbas di dalam kitab Al-Istidzkar dan At-Tamhid).
3. Orang yang telah meninggal dunia saling kunjung-mengunjungi antara yang satu dengan yang lainnya. Nabi Saw bersabda:
(سألت أم هانئ رسول الله صلى الله عليه وسلم فقالت: أنتزاور إذا متنا ويرى بعضنا بعض يا رسول الله؟ فقال رسول الله صلى الله عليه وسلم: يكون النَسَمُ طيرا تعلق بالشجر حتي إذا كان يوم القيامة دخلت كل نفس فى جسدها).
“Ummu Hani bertanya kepada Rasulullah SAW: “Apakah kita akan saling mengunjungi jika kita telah mati, dan saling melihat satu dengan yang lainnya wahai Rarulullah SAW? Rasulullah SAW menjawab, “Ruh akan menjadi seperti burung yang terbang, bergelantungan di sebuah pohon, sampai jika datang hari kiamat, setiap roh akan masuk ke dalam jasadnya masing-masing.” (HR. Ahmad dan Thabrani dengan sanad baik).
4. Orang yang telah meninggal dunia merasa senang kepada orang yang menziarahinya, dan merasa sedih kepada orang yang tidak menziarahinya. Nabi SAW bersabda:
(ما من رجل يزور قبر أخيه ويجلس عليه إلا استأنس ورد عليه حتي يقوم)
“Tidak seorangpun yang mengunjungi kuburan saudaranya dan duduk kepadanya (untuk mendoakannya) kecuali dia merasa bahagia dan menemaninya hingga dia berdiri meninggalkan kuburan itu.” (HR. Ibnu Abu Dunya dari Aisyah dalam kitab Al-Qubûr). 
5. Orang yang telah meninggal dunia mengetahui keadaan dan perbuatan orang yang masih hidup, bahkan mereka merasakan sedih atas perbuatan dosa orang yang masih hidup dari kalangan keluarganya dan merasa gembira atas amal shaleh mereka. Nabi SAW bersabda:
إن أعمالكم تعرض على أقاربكم وعشائركم من الأموات فإن كان خيرا استبشروا، وإن كان غير ذلك قالوا: اللهم لا تمتهم حتى تهديهم كما هديتنا)
“Sesungguhnya perbuatan kalian diperlihatkan kepada karib-kerabat dan keluarga kalian yang telah meninggal dunia. Jika perbuatan kalian baik, maka mereka mendapatkan kabar gembira, namun jika selain daripada itu, maka mereka berkata: “Ya Allah, janganlah engkau matikan mereka sampai Engkau memberikan hidayah kepada mereka seperti engkau memberikan hidayah kepada kami.” (HR. Ahmad dalam musnadnya).
تعرض الأعمال يوم الإثنين ويوم الخميس على الله، وتعرض على الأنبياء وعلى الآباء والأمهات يوم الجمعة فيفرحون بحسناتهم وتزداد وجوههم بياضا وإشراقا فاتقوا الله ولا تؤذوا أمواتكم)
“Seluruh amal perbuatan dilaporkan kepada Allah SWT pada hari Senin dan Kamis, dan diperlihatkan kepada para orangtua pada hari Jum’at. Mereka merasa gembira dengan perbuatan baik orang-orang yang masih hidup, wajah mereka menjadi tambah bersinar terang. Maka bertakwalah kalian kepada Allah dan janganlah kalian menyakiti orang-orang kalian yang telah meninggal dunia.” (HR. Tirmidzi dalam kitab Nawâdirul Ushûl).
6. Orang-orang beriman hidup di dalam surga bersama anak-cucu dan keturuanan mereka yang shaleh.
)وَالَّذِينَ آمَنُوا وَاتَّبَعَتْهُمْ ذُرِّيَّتُهُمْ بِإِيمَانٍ أَلْحَقْنَا بِهِمْ ذُرِّيَّتَهُمْ وَمَا أَلَتْنَاهُمْ مِنْ عَمَلِهِمْ مِنْ شَيْءٍ كُلُّ امْرِئٍ بِمَا كَسَبَ رَهِينٌ
“Dan orang-orang beriman yang anak-cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami pertemukan mereka dengan anak-cucu mereka. Kami tidak mengurangi dari pahala amal mereka sedikitpun. Setiap orang terkait denga apa yang telah dia kerjakan.” (At-Thur: 21)
7. Orang mukmin dapat melihat Allah SWT bagaikan melihat bulan purnama.
(عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالُوا يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ نَرَى رَبَّنَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ قَالَ هَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الشَّمْسِ فِي الظَّهِيرَةِ لَيْسَتْ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ فَهَلْ تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ لَيْسَ فِي سَحَابَةٍ قَالُوا لَا قَالَ فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ رَبِّكُمْ إِلَّا كَمَا تُضَارُّونَ فِي رُؤْيَةِ أَحَدِهِمَا) رواه البخاري ومسلم.
“Dari Abu Hurairah Ra. Berkata, “Para sahabat bertanya, “Wahai rasulullah, apakah kita akan dapat melihat tuhan kita pada hari kiamat? Rasulullah SAW menjawab, “Apakah kalian ada kendala melihat matahari di sianghari yang tidak berawan? Tidak, jawab para sahabat. Rasulullah kembali berkata, “Apakah kalian ada kendala melihat bulan di malam purnama yang tidak berawan? Tidak, jawab para sahabat. Raulullah SAW melanjutkan, “Demi zat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian tidak ada kendala melihat tuhan kalian kecuali seperti kalian melihat matahari atau bulan itu.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Dari penjelasan beberapa dalil yang telah kita sebutkan tadi, ada beberapa kesimpulan yang dapat kita ambil, di antaranya adalah pendapat Ibnul Qaim Aj-Jauziyyah yang mengatakan:
Hadis tentang mayit mengetahui dan menjawab salam orang yang menziarahinya tidak berarti bahwa ruh ada di dalam liang kubur di dalam tanah. Bukan seperti itu, melainkan bahwa ruh punya keterkaitan khusus dengan jasadnya. Di mana jika ada yang mengucapkan salam untuknya, dia akan menjawabnya. Ruh berada di suatu alam yang bernama alam Barzakh di suatu tempat yang bernama Ar-Rafîqul `A’lâ. Alam ini tidak sama dengan dunia kita, bahkan jauh berbeda. Hanya Allah SWT sajalah yang mengetahui lika-liku dan detail-detailnya.
            Dari dalil-dalil tadi juga bisa di simpulkan, bahwa tempat para arwah berbeda-beda dan bertingkat-tingkat derajatnya sesuai amal shaleh mereka.
Disadur dari : Marhadi Muhayar, Lc., M.A.
-salwinsah

Translate