Sabtu, 24 Januari 2015

Rabbii laa tadzarnii (Ya ALLAH,jangan biarkan aku sendiri)


بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــمِ

Jodoh memang di tangan Allah, namun, jika jodoh selalu di tangan-Nya maka kita pun harus menjemput dia, laksana kita menjemput mimpi-mimpi (rezki) yang senantiasa meluap-luap didalam dada.

Dimana jodohku?? Ya, setiap hati manusia yang tersembunyi pasti terbesit pertanyaan sekecil ini termasuk saya pribadi. Setiap manusia diciptakan Allah secara berpasang-pasangan. Jodoh itu senantiasa dekat, dan tinggal bagaimana kita dapat menjemputnya. Boleh jadi yang kita temui meski sekejap menjadi jodoh kita. Atau, mungkin saja orang yang kita benci menjadi seseorang yang kita cintai. allahu allam

Menghirup dalam-dalam udara dingin di sepanjang jalanan malam minggu kota ini. Melepas penat dari tugas akhir.  Melihat muda mudi bersenang-senang menghabiskan waktu bersama pasangannya yang seolah tanpa beban kehidupan. Terlintas pertanyaan didalam hati, terkadang sangat mudah mencari pasangan untuk bersenang-senang. Namun, disana masihkah tersisa pasangan yang mampu menemani untuk menjalani hiruk-pikuk labirin kehidupan?

Bicara tentang jodoh, wajar jika para pria meminta dikenalkan kepada para wanita yang cantik jelita, karena setahu saya sebagai pria, makhluk Tuhan yang bernama “pria” adalah tipe makhluk visual yang mudah tertarik oleh penampilan luar yang “berkilau”. Pria juga tipe makhluk agresif yang gemar mengeksplorasi dan gemar mencari pengalaman

Mumpung belum ada Janur Kuning yang “berkibar”, maka “serangan” demi “serangan” pun dilancarkan, modus demi modus pun dijalankan, usaha demi usaha pun dikerahkan, demi mendapatkan. Target Sasaran yang menarik dan sempurna menurut mereka. Mereka seperti kupu-kupu yang terbang kesana kemari lalu hinggap di sebuah bunga yang menarik bagi mereka.

Memang ada sebagian pria yang mencintai lebih dari dua hati disaat yang bersamaan, ada juga pria yang ingin mencari bidadari yang sempurna luar dan dalam (penampilan luar atau fisik dan karakter atau psikis) padahal kenyataan yang didapat bahwa tidak ada manusia yang sempurna. dan ada pria yang mensyukuri bidadari yang telah mereka miliki dengan sepaket kelebihan dan kekurangannya, "semoga anda dan saya termasuk seklompok pria ini, amin "

Saya pribadi ingin menyampaikan kepada sahabat, dan mengingatkan diri pribadi, betapa besarpun rasa cinta yang kita miliki terhadap seseorang wanita/pria, tidak boleh melebihi cinta kita kepada Allah. Hikmah yang terkandung dalam QS. Al-Baqarah:165

.. yuhibbuwnahum kahub billah, wallazi na a manu asadu huba lillah.. 

Yang makna nya kurang lebih :
..mereka cintai sesuatu seperti mencintai Allah, Adapun orang-orang yang beriman sangat besar cintanya kepada Allah..

Jodoh dan berjodoh, adalah bagian dari Keputusan Allah, penetapan Allah atas manusia. Urusan jodoh dan berjodoh, bukan sebuah urusan kecil dan main-main, karena Allah tak pernah main-main dalam menciptakan manusia, menentukan rezeki, dan perjalanan hidup hingga matinya manusia. 

Allah tak sedang ‘mengocok lotre’ dan mengundi seperti arisan ketika menentukan jodoh seseorang. Maka jika kita memiliki harapan tentang calon pendamping hidup kita, menginginkan agar kita segera dipertemukan dengan jodoh kita, maka mintalah pada Allah! Bicaralah pada Allah! Mendekatlah pada Allah! Bulatkan, kuatkan, kencangkan keyakinan kita pada Allah. Apa yang tidak mungkin bagi kita, adalah sangat mudah bagi Allah.

Sungguh jodoh tidak berjalan linier di atas garis kecantikan, ketampanan, kekayaan, kedekatan geografis. “Rumus jodoh’ bukan ditentukan oleh hukum kepantasan manusia. Karena manusia hanya tahu permukaannya, berpikir dalam kesempitan ilmunya, memutuskan dalam pengaruh hawa nafsunya. ‘Rumus jodoh’ semata-mata kepunyaan Allah. Karena itu, sebagai hamba kita harus Ikhtiar / berusaha serta berdoa dan menerima keputusan Allah. Menyiapkan diri untuk menerima apapun keputusan Allah. Menyiapkan seluas-luas kesabaran, keikhlasan, sebesar-besar keimanan untuk menerima ‘jatah jodoh’ yang berupa pendamping hidup, rezeki, dan lainnya.


“Rabb, cintakanlah aku pada seseorang yang mencintai-Mu sehingga menambah kekuatan ku untuk mencintai-Mu. Ya Rabb, jika dia benar untuk ku maka dekatkan hatinya untuk ku dan jika tidak maka damaikanlah hati ku dengan ketentuan-Mu.”


Akhir kata saya berpesan, hidup itu terlalu singkat untuk tidak berbuat, sehingga kita memang harus berbuat. Dengan menggunakan DUIT (Doa, Usaha, Ikhlas, dan Tawakal), semoga kita mendapat jodoh yang mampu membuat kita semakin mencintai-Nya. Yang mampu amar ma’ruf nahi munkar dan fastabiqul khoirot. Hidup di dunia yang sangat sederhana ini, semoga kita mampu memanfaatkan segalanya dan semoga kita terlindung dari kelalaian dan putus asa. Amin 

Wasallam. Fuad Rahardi


Translate