Rabu, 20 Maret 2013

Sejarah kedokteran di Indonesia


Tiga tokoh yg cukup terkenal dalam sejarah perkembangan kedokteran di Indonesia yaitu
dr. Tjiptomangunkusumo
dr. Wahidin
dr. Soetomo.











Melihat bermunculannya wabah  penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia pada masa penjajahan belanda yg dimulai dari tahun:
  • 1558 Wabah cacar di Ternate.
  • 1564 Wabah cacar di Ambon.
  • 1821 Kolera muncul pertama kali di Jawa; panen padi gagal.
  • 1828  Wabah cacar di Bali.
  • 1846 Wabah tipus merebak di Jawa. 
  • Pada tahun1848 , Konstitusi baru di Belanda: Dewan Negara (parlemen) Belanda mempunyai kuasa atas urusan-urusan kolonial. Sebagian anggota parlemen menuntut diadakannya perubahan di tanah jajahan dan mendesak diadakannya pembaharuan liberal. Pengurangan peranan pemerintah dalam perekonomian kolonial, pembebasan terhadap pembatasan perusahaan swasta, dan diakhirinya tanam paksa. Demonstrasi di Batavia, dipimpin oleh Baron van Hoevell, memohon kepada Raja Belanda agar diberlakukan kebebasan pers, sekolah menengah untuk masyarakat, dan perwakilan untuk Hindia Belanda di Dewan Negara.  Sekolah-sekolah karesidenan untuk pendidikan dan latihan anak-anak para pemerintah dan bangsawan setempat, mulai dibuka. 
  • Pada 2 Januari 1849 Keputusan Gubernermen no.22 yang menetapkan akan diselenggarkanya pendidikan kedokteran di Indonesia (Nederlandsch Indie). Tempat pendidikan ialah Rumah Sakit Militer.
  • Januari 1851 Sekolah pendidikan kedokteran “Dokter-Jawa” dibuka di WeltevredenGambir, Batavia dengan 12 orang murid. Lama pendidikan 2 tahun.
  • Juni 1853 Dengan Surat Keputusan Gubernemen tanggal 5 Juni 1853 no. 10 ditetapkan bahwa lulusan diberi gelar Dokter Djawa, tetapi di pekerjakan sebagai Mantri Cacar. 
  • 1862 Pangeran Hidayatullah menyerah di Banjarmasin, dan dibuang ke Jawa.Antasari meninggal karena cacar, perang gerilya berlanjut.  
  • 1864 Lama pendidikan kedokteran menjadi 3 tahun dengan wewenang bukan hanya sebagai Mantri Cacar, tetapi sebagai dokter yang dapat berdiri sendir, meskipun masih dibawah pengawasan dokter Belanda. 
  • 1869 Sepertiga penduduk Sabu meninggal karena cacar.  
  • 1871 Wabah cacar membunuh 18.000 jiwa di Bali.  
  • 1875 Lama pendidikan “Dokter-Jawa” menjadi 7 tahun terbagi atas 2 tahun bagian persiapan dan 5 tahun bagian kedokteran. Selama 2 tahun persiapan para murid terutama diajarkan bahasa Belanda, yang telah ditetapkan menjadi bahasa pengantar. 
  • 1898 Didirikan sekolah pendidikan kedokteran yang disebut STOVIA (School tot Opleiding voor Indische Artsen) yang sebenarnya merupakan kelanjutan dari perkembangan dan pengembangan Sekolah Dokter Djawa yang terus menerus mengalami perbaikan dan penyempurnaan kurikulum dan perubahan nama. Sebelum 1989 diubah menjadi School tot Opleiding van Inlandsche Geneeskundigen dan pada tahun 1898 diubah menjadi School tot van Inlandsche Artsen (STOVIA). 
  • Pada 1901 pihak Belanda mengadopsi apa yang mereka sebut Kebijakan Beretika (bahasa Belanda: Ethische Politiek), yang termasuk investasi yang lebih besar dalam pendidikan bagi orang-orang pribumi, dan sedikit perubahan politik. Di bawah gubernur-jendral J.B. van Heutsz pemerintah Hindia-Belanda memperpanjang kekuasaan kolonial secara langsung di sepanjang Hindia-Belanda, dan dengan itu mendirikan fondasi bagi negara Indonesia saat ini 
  • 1902 Maret Gedung baru sekolah kedokteran STOVIA dibuka di Hospitaalweg (sekarang Jl. Dr Abdul Rahman Saleh no 26) dan lama pendidikan menjadi 9 tahun. 
  • 1903 Netherlands Indies begins opening MULO schools for elementary education. 
  • 1908 Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar STOVIA, Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menggugah hati hadirin dan menyatakan bahwa hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo. Namun, para pemuda juga menyadari bahwa tugas mereka sebagai mahasiswa kedokteran masih banyak, di samping harus berorganisasi. Oleh karena itu, mereka berpendapat bahwa “kaum tua”-lah yang harus memimpin BO, sedangkan para pemuda sendiri akan menjadi motor yang akan menggerakkan kapal itu untuk maju. 20 Mei Budi Utomo didirikan di antara para mahasiswa suku Jawa kelas atas di Jawa, termasuk dr. Sutomo dan dr. Tjipto Mangunkusumo, menandai dimulainya era Kebangkitan nasional. Oktober Budi Utomo mengadakan kongres di Yogyakarta. Tjipto Mangunkusumo meninggalkan organisasi ini. Indische Vereeniging didirikan untuk para mahasiswa Indonesia di Belanda.
  • 1911 Bubonic plague outbreak on Java.  Cikal bakal lkatan Dokter Indonesia adalah perhimpunan yang bernama Vereniging van lndische Artsen tahun 1911, dengan tokohnya adalah dr. J.A.Kayadu yang lama menjabat sebagai ketua dari perkumpulan ini. Selain itu, tercatat nama-nama tokoh seperti dr. Wahidin, dr, Soetomo dan dr Tjiptomangunkusumo, yang bergerak dalam lapangan sosial dan politik. Kemudian dikenal pula dr. Mangkoewinoto, dr. Soesilo dan dr. Kodijat yang berjuang dibidang penyakit menular, juga dr. Kawilarang, dr. Sitanala. Dr. Asikin Widjajakusumah dan dr. Sardjito. Nama yang terakhir ini terkenal dengan majalahnya Medische Berichten yang diterbitkan di Semarang bersama-sama dr. A. Moechtar dan dr. Boentaran.  



Translate