Jumat, 04 Oktober 2019

Mengenal Taurat Nabi Musa dari Al Qur'an

Kisah nabi Musa dapat kita ketahui ceritanya lebih detail didalam Al Qur'an. Nabi Musa dikaruniakan sebuah Kitab oleh Allah SWT yang pertama kalinya, kitab itu adalah kitab taurat yang diturunkan atau diberikan kepada nabi Musa untuk kaumnya saja yaitu Bani Israil (kaum yang awal mulanya menjadi para budak Fir'aun dan akhirnya menjadi pengikut nabi Musa). Hal ini berbeda sekali dengan Al Qur'an, sebab Al Qur'an diturunkan kepada nabi terakhir Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia penyempurnaan ajaran nabi nabi sebelumnya yang saat ini kita kenal sebagi Agama Islam

Seperti yang tertulisan dalam Al Qur'an, Allah berfirman :

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. Dan (diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan anak panah itu) adalah kefasikan. Pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Qur'an surat Al maidah ayat 3)

Kembali tentang taurat pada nabi musa bahwa Allah telah mengatakan dalam Al Qur'an ;

 “Dan telah Kami janjikan kepada Musa (memberikan Taurat) sesudah berlalu waktu tiga puluh malam, dan Kami sempurnakan jumlah malam itu dengan sepuluh (malam lagi), lalu sempurnalah waktu yang telah ditentukan Rabbnya empat puluh malam. Dan berkata Musa kepada saudaranya, yaitu Harun, ‘Gantikanlah aku dalam (memimpin) kaumku, perbaikilah, dan janganlah kamu mengikuti jalan orang-orang yang membuat kerusakan’.” (al-A’raf: 142)

Sebelum kitab taurat itu diturunkan kepada nabi Musa. Nabi Musa bersama kaumnya Bani Israil berada di Mesir, disana mereka menjadi kaum yang tertindas atas perbudakan kekejaman raja Firaun yang mengultimatum bahwasanya dirinya adalah Tuhan yang harus disembah. Lalu Suatu hari Allah memerintahkan kepada nabi Musa untuk meninggalkan Mesir bersama para pengikutnya Bani Israil.

Menyeberangi laut merah yang terbelah atas mukjizat tongkat nabi Musa yang dianugerahkan Allah SWT. Nabi Musa dan kaumnyapun berhasil meninggalkan mesir, tentu dengan upaya pengejaran oleh raja Fir'aun yang ingin menghentikan mereka namun gagal akibat tenggelamnya raja Fir'aun bersama pasukannya dilaut merah.

Bersambung...

Tidak ada komentar:

Translate